Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha untuk mempercepat program konversi motor listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Namun, program ini masih menghadapi sejumlah hambatan yang perlu diatasi.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi, hingga saat ini, realisasi konversi motor listrik masih di bawah target yang telah ditetapkan. Peminat program ini masih minim, dan bahkan ada sekitar 2.069 peminat yang mengundurkan diri karena biaya konversi yang dianggap mahal, meskipun ada subsidi dari pemerintah.

Salah satu tantangan besar dalam program ini adalah perubahan budaya, perilaku, dan persiapan pada masyarakat. Sekretaris Ditjen EBTKE, Sahid Junaidi, menyebutkan bahwa target untuk tahun 2023 adalah memiliki 50 ribu unit motor listrik yang harus direalisasikan, tetapi hal ini dianggap berat mengingat perubahan yang dibutuhkan.

Baca Lainnya :

• Alva Cervo: Membawa Revolusi Motor Listrik ke Pasar Otomotif Indonesia.
• Riderstory Enthusiast Motorcycle: Buka Pre-Order untuk Kaos Eksklusif Pecinta Sepeda Motor.
• Mengenal Uji Emisi: Langkah Menuju Lingkungan yang Lebih Bersih di DKI Jakarta.
• Razia Uji Emisi Kendaraan Bermotor oleh Polda Metro Jaya.
• INDONESIA MOTORCYCLE HELMETS APPAREL ACCESSORIES EXHIBITION (IMHAX) 2023: Surga Aksesoris dan Helmet

Namun, pemerintah telah berupaya mengatasi hambatan ini dengan memperbaiki regulasi, seperti Peraturan Menteri (Permen) ESDM. Mereka juga sedang mengkaji ulang pemberian subsidi untuk program konversi motor listrik, dengan pertimbangan agar lebih banyak masyarakat bisa memanfaatkannya.

Pada peraturan terbaru, setiap orang yang berusia 17 tahun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) akan memenuhi syarat untuk menerima bantuan pembelian motor listrik. Langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke kendaraan listrik, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi emisi karbon dan polusi udara.

Polusi udara di Jakarta, yang sebagian besar berasal dari sektor transportasi, menjadi masalah serius. Oleh karena itu, pemerintah juga berencana untuk mendorong penggunaan transportasi publik dan kendaraan listrik pribadi yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini.

Program konversi motor listrik adalah langkah penting dalam upaya Indonesia untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim, meskipun masih menghadapi beberapa hambatan yang harus diatasi.